Sabtu, 04 Desember 2010

Bandwidth & Bus speed

Banwidth merupakan salah satu Besaran Data yang dapat di olah atau di Transfer dalam waktu 1 detik (Satuan MB/s atau Megabyte-per Secon))

Cara Menghitung Bandwidth Memory
Bandwidth merupakan kapasitas data yang dapat dikirimkan sebuah RAM ke processor dalam satuan Megabytes/secon(MB/s).Bandwidth sering disebut juga dengan transfer rate.

tabel mengitung bandwidth

Rumus yang digunakan :

 Bandwidth = Bus (MHz)  X  Lebar data (Byte)
     

v  sebuah DDR2 PC533,artinya memiliki bus sebesar 533 MHz dan lebar data sebuah RAM adalah 64 bit.Karena dihitung dalam MB/s maka  harus dikonversikan ke byte (dibagi 8). 1 byte = 8 bit.
v  Bandwidth = 533MHz x 8 Byte = 4.264 MB/s.
Artinya transfer rate/bandwidth RAM DDR2 PC533 adalah sebesar 4.264 MB/s.Itu alasan RAM DDR2 PC533 kadang ditulis sebagai DDR2 PC4200 ( kebulatan dari 4.264 MB/s).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk modul ram sebagai berikut.
Ø Case Latency. Case latency merupakan wktu keterlambatan proses permintaan data didalam RAM. Case Latency ini terbagi menjadi CL 3; CL 2,5; dan CL 2. semakin kecil angka nya berarti      akan semakin cepat system kerja RAM nya itu.Ø ECC (Error Corection Code ). ECC ada pemeriksaan kesalahan dalam suatu modul RAM. Biasanya, ECC ini digunakan dalam suatu unit jaringan dan system server.
 

Cara Menghitung BUS Speed

Bus speed adalah rasio kecepatan core yang menghubungkan dengan komponen seperti memori (RAM) dan chipset yang dinyatakan dalam satuan MHz (Mega Hertz).Bus Speed adalah berapa kali transfer data dlm 1 detik. Artinya,dengan Bus Speed 200 MHz maka dalam 1 detik terjadi 200 juta kali transfer data. Khusus untuk RAM jenis DDR(Double Data Rate) maka dlm satu kali clock (transfer) terdiri dari 2 cycles. Sehingga kecepatan efektif RAM DDR adalah 2 kali.
Cara menghitung bus speed memory :
  1. Langkah pertama
yang harus kita ketahui adalah mengenali karakter dan spesifikasi dari processor, motherboard maupun memory yang kita gunakan terutama yang harus kita tahu adalah maximal temperature, Default voltage dan maximal voltage. Ini digunakan sebagai patokan bagi kita supaya di dalam overclock kita tau batasan kemampuan dari masing2 hardware yang akan kita overclock sehingga dapat dilakukan overclocking secara maximal namun tidak mengakibatkan kerusakan pada hardware yang kita overclock.  


    2.  Langkah kedua


menyediakan beberapa software tool yang akan membantu kita dalam process overclocking. Di dalam panduan ini saya akan menggunakan CPUz ,CoreTemp dan orthos saja.
  • >Cpuz sebagai informasi clock speed di system
  • >Orthos sebagai Stability Tester
  • >CoreTemp Sebagai pemantau suhu processor
    3.  Langkah ketiga 

mencari maximal clock speed dari processor, mencari maximal speed processor dapat kita lakukan dengan mengubah nilai beberapa variable di bios. Adapun variable yang mempengaruhi clock speed processor adalah

  • FSB
  • Multiplier
  • Voltage
kemudian kita turunkan clock memory dan clock Htt-link supaya kita dapat menemukan maximal clock processor.
  • Untuk menurunkan htt-link clock kita set Htt multi ke 3x .
  • untuk menurunkan memory clock kita set dividernya ke ddr 400 dan setting dengan timming longgar 5-5-5-12-2T

untuk menghitung kecepatan clock processor digunakan rumus :
processor clock = FSB x Multiplier  sekarang mulai naikkan FSB-nya supaya cepat langsung aja naikkan saja 25% dari clock standart.
Contoh : AMD64 X2 3600+ brisbane
FSB : 200Mhz
Multiplier : 9,5
Jadi default clocknya : 200Mhz x 9,5 = 1900Mhz / 1,9Ghz
kita tingkatkan FSB nya sebesar 25% maka perhitungannya:

  • =FSB + (FSB x 25%)
  • FSB + (( FSB x25 ) : 100)
  • 200 + ((200x25) : 100)
  • 250
Berikut adalah tabel kecepatan DDR2:



tabel menghitung DDR2




Tidak ada komentar:

Posting Komentar